SEMUA LAWAN TKO, AYAM PINPET MILIK BOXER NINJA FARM (BNF) SABET PIALA 2 METER DI MEGA BINTANG
Juli 09, 2019
Edit
FORUM Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) menggelar beberapa rangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) pertamanya. Dua kegiatan bergengsi yang diselenggarakan selama dua hari, yakni kontes kambing serta tinju ayam di kompleks Pasar Seni Gabusan, Sabtu-Minggu (6-7/7)lalu.
Sebagaimana dilansir dari harian merapi, acara khusus kontes tinju ayam, peserta individu maupun komunitas antusias mengikutinya dengan membawa ayam-ayam laga berkualitas. Semua taji ayam telah dibungkus, tanpa judi dan waktu maksimal dibatasi 20 menit. Berhasil menjadi juara I Kelas Bintang, yakni Bangkok Ninja Farm (BNF) asal Bandung dengan ayam Bangkok bernama Pinpet, bobot 2,8 kilogram dengan semua lawan TKO di tempat. Dengan prestasi ini BNF berhak memboyong piala setinggi dua meter, uang pembinaan dan produk jamu ayam Mbah Joyo serta Lampam dari Thailand.
Pembina FKOR, Sutrajaya atau akrab disapa Mbah Joyo menjelaskan, kontes tinju ayam bertajuk Piala Bupati Bantul ini antara lain bertujuan, menepis anggapan masyarakat hobi terkait ayam laga tidak selamanya judi. Artinya juga tinju ayam, ibaratnya kejuaraan olahraga tinju manusia yang tangannya menggunakan sarung tinju.
“Kalau pada ayam, taji atau jalunya dibungkus,” tandas Mbah Joyo.
Tujuan lain kontes ini, lanjutnya, mengurangi tingkat perjudian yang menggunakan media ayam, memfasilitasi para penghobi dalam menyalurkan hobi, meningkatkan sumber penghasilan berbagai pihak terkait ayam, misalnya petani penyedia pakan ayam, meningkatkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif, antara lain kandang dan kiso ayam. Bahkan bisa membuka lapangan kerja, misalnya pembuatan jamu dan vitamin ayam.
Sementara itu Ketua FKOR, Ronny Hendro menambahkan, kegiatan seperti ini mempunyai beragam manfaat, misalnya menjadi ajang menjalin persatuan dan kesatuan. Bahkan penggemar ayam maupun kambing dari berbagai daerah bisa saling silaturahmi, ramah-tamah dan bertukar wawasan.
Anggota FKOR yang terkait hobi satwa/ternak, saat ini antara lain ada Paguyuban Peternak Kambing Putra Mataram (P2KPMY) dan Forum Komunikasi Peternak Ayam Jogjakarta (FKPAJ).
“Ini even kontes terkait hobi yang pertama kami gelar, semoga lain waktu acara seperti ini bisa rutin dilaksanakan lagi, bahkan bisa terkait hobi lainnya,” papar Ronny.
FKPAJ sendiri terdiri dari beberapa komunitas, misalnya Kandang Sedayu Yogyakarta, Sawung Kanggo Srawung, Bursa Jago Wates, Peternak Ayam Laga Yogyakarta (Peta Laga), Gembel Berjalu, Kandang Kecroh Nusantara, Srawung Jago Pajangan, Jengger Blangkon Jogjakarta dan Grassroots Jogjakarta.
lomba terbagi dalam sejumlah kelas, yakni Mega Bintang, Bintang, Galatama Super dan Galatama Mini. Durasi laga cukup 20 menit dan tak ada toleransi bobot ayam. Tak kalah penting, tinju ayam ini bukan judi atau non-judi. Ayam bisa mendapat nilai/poin satu, jika pukulan mengenai lawan namun tak berefek langsung.
Adapun juara kontes tinju ayam lain, yakni juara II Kelas Bintang Juara 2, ayam bernama Anak Menteng milik Marina Semarang. Juara I Kelas Galatama Silver, Kramao Tim (2,8 kg), PPAI Pasuruan (3,0 kg) dan DSK Jogja (3,4 kg). Juara I Galatama Gold Jogja Figthing Cock –JFC (2,8 kg).
Sebagaimana dilansir dari harian merapi, acara khusus kontes tinju ayam, peserta individu maupun komunitas antusias mengikutinya dengan membawa ayam-ayam laga berkualitas. Semua taji ayam telah dibungkus, tanpa judi dan waktu maksimal dibatasi 20 menit. Berhasil menjadi juara I Kelas Bintang, yakni Bangkok Ninja Farm (BNF) asal Bandung dengan ayam Bangkok bernama Pinpet, bobot 2,8 kilogram dengan semua lawan TKO di tempat. Dengan prestasi ini BNF berhak memboyong piala setinggi dua meter, uang pembinaan dan produk jamu ayam Mbah Joyo serta Lampam dari Thailand.
 |
| FINAL BNF |
Pembina FKOR, Sutrajaya atau akrab disapa Mbah Joyo menjelaskan, kontes tinju ayam bertajuk Piala Bupati Bantul ini antara lain bertujuan, menepis anggapan masyarakat hobi terkait ayam laga tidak selamanya judi. Artinya juga tinju ayam, ibaratnya kejuaraan olahraga tinju manusia yang tangannya menggunakan sarung tinju.
“Kalau pada ayam, taji atau jalunya dibungkus,” tandas Mbah Joyo.
Tujuan lain kontes ini, lanjutnya, mengurangi tingkat perjudian yang menggunakan media ayam, memfasilitasi para penghobi dalam menyalurkan hobi, meningkatkan sumber penghasilan berbagai pihak terkait ayam, misalnya petani penyedia pakan ayam, meningkatkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif, antara lain kandang dan kiso ayam. Bahkan bisa membuka lapangan kerja, misalnya pembuatan jamu dan vitamin ayam.
Sementara itu Ketua FKOR, Ronny Hendro menambahkan, kegiatan seperti ini mempunyai beragam manfaat, misalnya menjadi ajang menjalin persatuan dan kesatuan. Bahkan penggemar ayam maupun kambing dari berbagai daerah bisa saling silaturahmi, ramah-tamah dan bertukar wawasan.
Anggota FKOR yang terkait hobi satwa/ternak, saat ini antara lain ada Paguyuban Peternak Kambing Putra Mataram (P2KPMY) dan Forum Komunikasi Peternak Ayam Jogjakarta (FKPAJ).
“Ini even kontes terkait hobi yang pertama kami gelar, semoga lain waktu acara seperti ini bisa rutin dilaksanakan lagi, bahkan bisa terkait hobi lainnya,” papar Ronny.
FKPAJ sendiri terdiri dari beberapa komunitas, misalnya Kandang Sedayu Yogyakarta, Sawung Kanggo Srawung, Bursa Jago Wates, Peternak Ayam Laga Yogyakarta (Peta Laga), Gembel Berjalu, Kandang Kecroh Nusantara, Srawung Jago Pajangan, Jengger Blangkon Jogjakarta dan Grassroots Jogjakarta.
lomba terbagi dalam sejumlah kelas, yakni Mega Bintang, Bintang, Galatama Super dan Galatama Mini. Durasi laga cukup 20 menit dan tak ada toleransi bobot ayam. Tak kalah penting, tinju ayam ini bukan judi atau non-judi. Ayam bisa mendapat nilai/poin satu, jika pukulan mengenai lawan namun tak berefek langsung.
Adapun juara kontes tinju ayam lain, yakni juara II Kelas Bintang Juara 2, ayam bernama Anak Menteng milik Marina Semarang. Juara I Kelas Galatama Silver, Kramao Tim (2,8 kg), PPAI Pasuruan (3,0 kg) dan DSK Jogja (3,4 kg). Juara I Galatama Gold Jogja Figthing Cock –JFC (2,8 kg).